Senin, 12 April 2010

Psikopat Di Sekitar Kita

Agustus 23, 2007 • Disimpan dalam Kedokteran Jiwa
POSTUR tubuhnya tinggi besar dan atletis. Wajahnya ganteng. Kepercayaan dirinya begitu besar. Pemegang sabuk hitam salah satu aliran bela diri ini juga tak merasa takut dan ragu untuk bertindak. Dialah MG, seorang polisi berpangkat inspektur satu di Kepolisian Daerah (Polda) Jambi.

Prestasi MG tergolong bagus. Pria kelahiran Medan, 1966, ini masuk dinas kepolisian di Polda Sumatera Utara pada 1986. Setahun kemudian, ia ditempatkan di Kepolisian Kota Besar Medan.
Setelah menjalani mutasi di berbagai tempat, ia dilantik menjadi Kepala Urusan Sabhara Kepolisian Resor Kerinci, Jambi, 1999. Setelah itu, sejumlah kepala satuan di beberapa satuan di Polda Jambi pernah disandangnya hingga 2004.

Tapi tak sedikit pun orang percaya bahwa MG menjadi tersangka kasus pembunuhan sedikitnya tujuh korban. Semua korbannya dihabisi secara sadis dalam rentang waktu berbeda. Ditembak dan sebagian di antaranya dibakar. Seluruh identitas korban dilenyapkan. MG tergolong rapi dalam merencanakan dan merahasiakan kejahatannya yang digarap sejak 2002.

Petualangannya berakhir setelah mayat MT ditemukan pada Maret tahun lalu. Sudah dua tahun jasad salah satu istri MG itu terkubur. Orangtua MT percaya pada omongan MG bahwa MT tengah ikut kursus kecantikan di Jakarta. Berkat temuan mayat itu, terungkaplah nasib para korban pembunuh berseri yang kini tengah menanti vonis hakim itu.
Ilustrasi diatas merupakan kisah nyata salah satu pengidap psikopati. Menurut pengamatan psikolog dari Universitas Indonesia, Sartono Mukadis, “Saya menilainya sebagai orang awam yang mengerti psikologi,” ujarnya. Menurut Sartono, perilaku MG cocok dengan 20 kriteria psikopat yang disusun ahli psikopati dunia, Robert D. Hare. (1)
Istilah psiko (psycho) atau psiki (psyche) berasal dari Yunani yang berarti jiwa. Psikopatologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kelainan atau gangguan emosi dan perilaku. Dalam psikiatri, psikopat atau sosiopat ataugangguan karakter cukup sulit menerima terapi. Sebelum jauh membahas Psikopat, ada baiknya kita tinjau sejenak, apa itu psikopat? Apa penyebabnya(Etiologi)? Bagaimana mendeteksinya? Dan bisakah disembuhkan? (2)
Oebit, Tjut Meura salma, dr.Sp.Kj. Mengapa Seseorang menjadi Psikopat.Proceeding Seminar Nasional Psikopat : 2006 Jan 21-22, Jakarta-Indonesia; 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar