Selasa, 18 Mei 2010

Kasus Anak Autis

Kasus Erick (Anak Autis)


“Orang-orang sering mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin sekali memiliki anak seperti anak saya,” Sarah bercerita tentang Erick, 3 tahun pada saat itu. Ketika masih bayi, Erick memiliki senyum yang menawan, tertawa dan suka memeluk. Ia sudah mengucapkan puluhan kata pada ulang tahunnya yang pertama. Ketika berusia 16 bulan ia sudah dapat menghafal huruf abjad dan dapat membaca beberapa tanda. “ Orang-orang amat kagum,” kata Sarah.
Secara Bertahap, terjadi perubahan, tetapi butuh waktu berbulan-bulan sampai akhirya Sarah menyadari bahwa Erick memiliki masalah. Ketika ia berusia 2 tahun, teman-teman di taman bermainnya sudah dapat bercakap-cakap. Erick tidak mengungkapkan kata-kata sama sekali. Sebaliknya Erick menggabungkan angka-angka dan huruf-huruf secara tidak lazim, misalnya “B-T-2-4-6-Z-3.”
Erick menjadi semakin menarik diri. Makanan yang disukainya terbatas pada selai kacang dan roti lapis jelly. Ia menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menyusun huruf-huruf dan angka-angka pada papan bermagnet. Tetapi, “simtom” yang membuat Sarah tertekan adalah sesuatu yang tidak dapat diukur : bila ia memandang mata Erick, ia tidak lagi melihat mata Erick “bersinar.”

Sumber : Jeffrey, Spencer, Beverly. 2003. Psikologi Abnormal. Erlangga : Jakarta.
Diadaptasi dari Martin, 1989

Tidak ada komentar:

Posting Komentar